Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

OJK Optimistis Target Literasi dan Inklusi Keuangan Tercapai Sebelum 2029

Anggie Ariesta , Jurnalis-Jum'at, 02 Mei 2025 |22:42 WIB
OJK Optimistis Target Literasi dan Inklusi Keuangan Tercapai Sebelum 2029
BPS dan OJK Target Literasi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan target besar untuk peningkatan literasi dan inklusi keuangan nasional, seiring dengan hasil positif dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang dirilis Jumat (2/5/2025).

1. Target Literasi

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi menjelaskan bahwa arah pembangunan jangka menengah nasional sudah menetapkan target jelas untuk indeks literasi dan inklusi keuangan.

“Kalau kita lihat ya, target bagi literasi dan inklusi keuangan itu disebutkan dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2025 sampai Tahun 2029,” ujar Friderica yang kerap disapa Kiki itu. 

Berdasarkan beleid tersebut, target literasi keuangan nasional di tahun 2029 ditetapkan sebesar 69,35 persen, sementara target inklusi keuangan sebesar 93 persen. Friderica optimistis angka tersebut bisa diraih lebih cepat dari tenggat yang ditentukan.

“Angkanya berapa? Di tahun 2029 target literasi keuangan itu 69,35 persen. Sedangkan target inklusi keuangan di 2029 itu 93 persen. Jadi insya Allah kita yakin didukung teman-teman media nih ya untuk bisa mencapai target ini secara bersama-sama,” tambahnya.

 

Tak hanya untuk jangka menengah, pemerintah juga sudah menetapkan target jangka panjang dalam UU Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional. Dalam beleid itu, indeks inklusi keuangan Indonesia ditargetkan mencapai 98 persen pada 2045—bertepatan dengan visi Indonesia Emas.

“Jadi harapannya seluruh masyarakat Indonesia itu sudah terinklusi keuangan,” kata Friderica.

2. Dorongan Terhadap Literasi

Ia menegaskan, dorongan terhadap literasi dan inklusi keuangan menjadi perhatian serius OJK, apalagi belakangan juga mendapat dukungan penuh dari Presiden untuk mempercepat pemerataan akses layanan keuangan ke seluruh pelosok negeri.

“Jadi moga-moga kita bisa capai sebelum ini lah gitu ya,” ujarnya optimis.

Sebagai catatan, SNLIK 2025 yang dirilis OJK dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan indeks literasi keuangan nasional sebesar 66,46 persen dan indeks inklusi keuangan mencapai 80,51 persen. Angka tersebut meningkat dibandingkan hasil SNLIK 2024 yang mencatatkan literasi di angka 65,43 persen dan inklusi di 75,02 persen.

Penghitungan indeks tahun ini dilakukan lewat dua pendekatan, yakni Metode Keberlanjutan yang mencakup sembilan sektor jasa keuangan dan sistem pembayaran, serta Metode Cakupan DNKI yang lebih luas, termasuk BPJS dan lembaga jasa keuangan lainnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement