96,48 juta orang adalah pekerja penuh waktu
37,62 juta orang bekerja secara paruh waktu
11,67 juta orang berada dalam kategori setengah pengangguran atau mereka yang memiliki jam kerja yang sangat terbatas.
Amalia menegaskan bahwa pasar tenaga kerja tidak hanya mencakup mereka yang sudah bekerja, tetapi juga mencakup mereka yang sedang mencari pekerjaan. "Angkatan kerja ini terdiri dari yang sudah bekerja dan yang masih belum memperoleh pekerjaan atau dalam istilah lain, yang menganggur," ujarnya.
Menarik untuk dicatat, meskipun jumlah pengangguran meningkat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) justru mengalami sedikit penurunan menjadi 4,76% dari sebelumnya 4,82% di Februari 2024. Ini menunjukkan adanya pergeseran dalam tenaga kerja, meskipun belum sepenuhnya optimal.
Selain itu, BPS juga mencatat tren menarik: partisipasi perempuan dalam angkatan kerja meningkat lebih cepat dibandingkan laki-laki dalam periode Februari 2024 sampai Februari 2025. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak perempuan yang aktif mencari kesempatan di dunia kerja.
Keadaan ini menyajikan tantangan khusus bagi pemerintah dan sektor bisnis untuk meningkatkan kualitas lapangan kerja, khususnya dalam upaya menyerap lebih banyak tenaga kerja penuh waktu dan mengurangi jumlah pekerja paruh waktu serta setengah pengangguran.
Baca Selengkapnya : Badai PHK, Jumlah Pengangguran di Indonesia Naik Jadi 7,28 Juta Orang
(Taufik Fajar)