Erwin meyakini bahwa begitu ada kejelasan mengenai hubungan AS dan China, setiap negara akan dapat melakukan rekalkulasi terkait dampak terhadap ekonominya masing-masing. Investor global juga akan dapat mengevaluasi kembali strategi investasi mereka dalam kondisi lanskap yang baru.
"Begitu itu (AS dan China) agak clear, setiap negara kemudian bisa melakukan rekalkulasi terkait bagaimana impact kepada ekonominya masing-masing dan investor global sudah bisa merekalkulasi dalam kondisi landscape yang baru, kira-kira konstelasinya seperti apa, nampaknya dunia akan mulai bekerja kembali," jelasnya.
Dengan demikian, BI cukup optimistis dengan fundamental ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global ini.
"Karena kan gak mungkin selamanya wait and see, ekonomi dunia kan perlu berputar dan kita cukup yakin di Indonesia dengan pertumbuhan kita yang kemarin tercatat 4,87," kata Erwin.
Erwin juga merujuk pada konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) April di mana Gubernur BI menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di atas titik tengah kisaran proyeksi 4,7 hingga 5,5 persen, menunjukkan prospek yang cukup menjanjikan dibandingkan negara-negara lain.
Lebih lanjut, Erwin menyoroti daya tarik aset Rupiah, termasuk Surat Berharga Negara (SBN), Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dan pasar saham yang mulai rebound. Ia meyakini bahwa inflow modal asing akan terjadi seiring dengan meredanya ketidakpastian global.
"Karena capital flight kepada safe haven itu kan terjadi sebagai reaksi temporer, begitu ada ketidakpastian mereka parkir dulu cari tempat aman, begitu semuanya lebih pasti mereka akan rekalkulasi pastinya kan return di safe haven itu lebih rendah dibandingkan return di emerging," jelasnya.
Menurut Erwin, investor akan mempertimbangkan risiko nilai tukar. Jika risiko tersebut masih dapat di-hedging atau dianggap masih dalam batas toleransi, mereka cenderung tidak melakukan hedging dan langsung masuk ke pasar emerging untuk mencari return yang lebih tinggi, sambil mencari waktu yang tepat untuk masuk dan keluar.
BI telah melihat indikasi kembalinya minat investor asing di pasar SBN dan SRBI. Meskipun pasar saham secara akumulatif masih mencatatkan outflow, rebound dalam beberapa hari terakhir memberikan sinyal potensi kembalinya investor asing dalam perspektif jangka pendek.
(Taufik Fajar)