Dalam pengembangan ekosistem biomassa, pihaknya juga melibatkan sekitar 20 warga desa, dari pembibitan, penanaman tanaman energi, panen hingga proses menjadi biomassa.
Pengembangan ekosistem biomassa tersebut juga diharapkan mendongkrak perekonomian rakyat di 3 kecamatan tersebut. Dengan metode penanaman secara tumpang sari, petani juga dapat menghasilkan panen tanaman pangan.
Tidak hanya itu, daun tanaman energi yang dikembangkan juga menjadi sumber pakan bagi ternak warga. Khusus untuk produksi biomassa, setiap kali panen, tanaman energi mampu menghasilkan 6-10 kg biomassa yang akan ditampung oleh BUMdes setempat.
Dari penjualan biomassa tersebut, petani akan memperoleh sumber pendapatan yang berkelanjutan. Di luar itu, fasilitas produksi biomassa yang dikelola BUMdes pun mampu menyerap tenaga kerja setempat.
Salah satunya adalah BUMdes Semar Keleng yang memiliki fasilitas produksi biomassa kepingan kayu di Desa Keleng, Kecamatan Kesugihan, Cilacap. Menurut Kepala Desa Keleng Arsidi, fasilitas produksi berkapasitas 4 ton per hari itu saat ini telah mampu mempekerjakan sebanyak 20 pekerja.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan PLN EPI kepada BUMdes Semar Keleng ini. Harapan kami panen bisa berkelanjutan supaya kami bisa memasok biomassa untuk PLN," ujar Arsidi.
(Dani Jumadil Akhir)