SGER adalah perusahaan terbuka asal Indonesia yang fokus pada perdagangan batu bara global. Perusahaan ini didirikan oleh Welly Thomas pada 17 Maret 2008, dan kini menjadi salah satu emiten yang diperhitungkan di bursa.
Kerja sama perdagangan batu bara dengan Vietnam bukan hal baru bagi SGER. Pada 26 Maret 2025, anak usaha SGER, Hineni Seven Resources DMCC, menandatangani kontrak penjualan batu bara dengan VIMC Shipping Company, perusahaan asal Vietnam. Nilai kontrak tersebut mencapai USD35,7 juta atau setara Rp601 miliar, untuk volume penjualan sebesar 500.000 ton.
Sepanjang 2025, SGER mencatat penjualan batu bara senilai Rp14 triliun dengan pasar ekspor meluas ke Tiongkok, Malaysia, India, Filipina, dan Bangladesh.
"Pada 2020 setelah kita listing di Bursa Efek Indonesia, omzet kita naik terus. Tahun lalu, kita mencapai Rp14 triliun," ujar Welly.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2024, pendapatan SGER mencapai Rp10,88 triliun, naik 14,30% dibanding periode yang sama pada 2023 yang sebesar Rp9,52 triliun.
Kenaikan ini didorong oleh peningkatan penjualan batu bara sebesar Rp10,65 triliun (naik 12,84% yoy) dan penjualan nikel yang melonjak 211,96% menjadi Rp228,52 miliar, dari sebelumnya Rp73,25 miliar pada kuartal III-2023.
(Feby Novalius)