Ia menjelaskan bahwa telah dibangun 53 bendungan baru, di mana 45 di antaranya siap untuk mengairi sawah-sawah milik petani. Saat ini, terdapat total 218 bendungan yang berfungsi untuk irigasi. Tidak hanya itu, tahun ini juga telah dialokasikan untuk pembangunan dan perbaikan irigasi di lahan yang seluas 2 juta hektare.
Jalan produksi desa sepanjang 366 ribu kilometer juga telah dibangun agar hasil panen cepat sampai ke pasar.
“Contohnya pengolahan tebu jadi bioetanol dan bioavtur. Ini langkah besar menuju energi bersih,” ucapnya.
Tidak sebatas pembangunan infrastruktur, Gibran juga menyoroti permasalahan mafia pangan dan distribusi pupuk. Menurutnya, pemerintah telah memangkas 145 regulasi untuk mempermudah 14,9 juta petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Distribusi pupuk kita sederhanakan. Dan mafia pangan kita tindak tegas,” kata Gibran, menegaskan komitmen perlindungan petani.
Ia juga menyebutkan peluncuran Gerakan Indonesia Menanam oleh Presiden Prabowo sebagai bentuk ajakan untuk bekerjasama dalam menjaga ketahanan pangan nasional dari tingkat dasar.
“Pemerintah tidak bisa kerja sendiri. Harus bareng-bareng,” tutupnya.
Baca Selengkapnya : Pamer Stok Beras RI Tembus 3,1 Juta Ton, Gibran Ingin Berantas Mafia Pangan
(Taufik Fajar)