JAKARTA – Isu pergantian Direktur Jenderal Pajak (DJP) dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) semakin menguat. Terlebih, salah satu kandidat dikabarkan telah dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Negara.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara masih enggan memberikan keterangan terkait pergantian tersebut, termasuk kabar mengenai kemungkinan masuknya unsur TNI ke DJBC.
"Pasti diumumkan, pada saatnya diumumkan. Nanti akan diumumkan," kata Suahasil usai Rapat Paripurna DPR terkait penyerahan dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026, Selasa (20/5/2025).
Ketika didesak lebih jauh mengenai isu keberadaan perwira TNI di Bea Cukai, Suahasil kembali menegaskan hal yang sama.
"Nanti akan diumumkan," ujarnya singkat.
Senada dengan Wamenkeu, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro, sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut terkait isu tersebut.
“Kami belum bisa menanggapi hal tersebut,” kata Deni kepada MNC Portal, Selasa (20/5/2025).
Sebelumnya, beredar informasi bahwa Letnan Jenderal TNI Djaka Budi Utama disebut-sebut akan menggantikan Askolani sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Sementara itu, posisi Suryo Utomo sebagai Direktur Jenderal Pajak dikabarkan akan diisi oleh Bimo Wijayanto, mantan Tenaga Ahli Utama di Kedeputian II Kantor Staf Presiden (KSP).
Sebagai informasi, Askolani telah menjabat sebagai Dirjen Bea dan Cukai sejak 12 Maret 2021. Adapun Suryo Utomo menduduki posisi Dirjen Pajak sejak 1 November 2019.
Publik kini menantikan pengumuman resmi dari Kementerian Keuangan terkait perubahan kepemimpinan di dua institusi vital tersebut.
(Feby Novalius)