Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Alfamidi (MIDI) Tetap Buka 200 Gerai Baru di Tengah Penurunan Daya Beli

Dinar Fitra Maghiszha , Jurnalis-Kamis, 22 Mei 2025 |15:39 WIB
Alfamidi (MIDI) Tetap Buka 200 Gerai Baru di Tengah Penurunan Daya Beli
Alfamidi (MIDI) Tetap Buka 200 Gerai Baru di Tengah Penurunan Daya Beli. (Foto: Okezone.com/Dinar)
A
A
A

TANGERANG – PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), pengelola jaringan ritel Alfamidi, tetap optimistis terhadap prospek industri ritel tahun ini, meski daya beli masyarakat Indonesia menurun.

1. Daya Beli Menurun

Direktur MIDI, Suantopo Po, menyampaikan bahwa perusahaan masih melihat ruang pertumbuhan secara nasional. Pelemahan daya beli dinilai masih bersifat lokal dan tidak berdampak signifikan terhadap kinerja.

“Penurunan daya beli, ya bisa jadi di beberapa daerah, misalnya yang memang pabrik (produsen)-nya ada yang tutup. Tapi secara keseluruhan nasional tetap bergeliat,” ujarnya dalam Public Expose di Tangerang, Kamis (22/5/2025).

2. Alfamidi Tetap Ekspansi

Suantopo menyebut, MIDI tidak melihat alasan untuk menahan ekspansi. Tahun ini, perusahaan tetap membidik pertumbuhan gerai baru.

Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa turut mendukung kinerja perseroan. Ini sejalan dengan jumlah gerai MIDI yang sebagian besar, yakni 52,1%, berada di luar Jawa.

“Saya keliling ke beberapa daerah (luar Jawa), pesawat penuh, kondisi lalu lintas juga cukup tinggi. Jadi secara keseluruhan kita tetap optimistis,” tambahnya.

3. Tren PHK

Manajemen juga menyoroti tren pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pertumbuhan perusahaan.

“Mungkin (penurunan daya beli) juga ada di beberapa area yang terdapat PHK,” jelasnya.

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2025 mencapai level 121,7, naik dari 121,1 pada Maret.

Kenaikan ini terjadi meskipun penjualan ritel mengalami kontraksi sebesar 2,2% secara tahunan (yoy), dan 6,9% secara bulanan (mom) setelah berakhirnya musim belanja Lebaran.

 

4. Laba MIDI

Hingga kuartal I-2025, MIDI mencatatkan laba bersih senilai Rp190,37 miliar, naik 20,06% yoy. Sementara pendapatan usaha selama triwulan pertama tembus Rp5,5 triliun.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kamis (22/5), MIDI memutuskan pembagian dividen sebesar 45% dari laba bersih atau sebanyak Rp245,7 miliar, atau Rp7,35 per saham.

5. Siapkan Capex Rp1,5 Triliun

Alfamidi mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1,5 triliun untuk 2025. Sebagian besar anggaran bakal dikucurkan untuk pembukaan gerai baru.

Untuk tahun ini, anggaran belanja modal naik dari tahun buku 2024 yang sebesar Rp1,4 triliun, dengan realisasi penjualan mencapai Rp13,8 triliun.

Mayoritas anggaran capex tersebut bakal digunakan untuk menambah jumlah gerai baru di berbagai daerah.

“Sekitar 60% (capex) dianggarkan untuk penambahan gerai baru. Sisanya untuk gudang baru, perpanjangan sewa, relokasi gerai, dan relokasi gudang yang sudah ada,” katanya.

Keputusan untuk menaikkan anggaran capex tahun ini, ujar Suantopo, didasari oleh keyakinan bahwa industri ritel tetap tumbuh di tengah pelemahan daya beli dan lemahnya angka penjualan ritel.

“Kami melihat di saat kondisinya waspada, maka bagi kami ini kesempatan untuk tumbuh,” ujarnya.

Capex ini juga mendukung target MIDI untuk membuka 200 gerai baru sepanjang 2025. Hingga kuartal I, perusahaan telah membuka 34 gerai.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement