Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Geliat Ekonomi Kuartal IV, Pengusaha Ritel Semangat Sambut Lonjakan Pengunjung Mal Jelang Nataru

Anggie Ariesta , Jurnalis-Kamis, 27 November 2025 |12:19 WIB
Geliat Ekonomi Kuartal IV, Pengusaha Ritel Semangat Sambut Lonjakan Pengunjung Mal Jelang Nataru
Industri ritel Indonesia semakin bersemangat menyambut lonjakan kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Industri ritel Indonesia semakin bersemangat menyambut lonjakan kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan, seiring dimulainya peak season menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan sudah mulai meningkat dan diperkirakan akan terus bertumbuh karena memasuki masa peak season kedua penjualan ritel, setelah Ramadhan-Idul Fitri.

Kinerja positif ini diperkuat oleh fenomena konser, libur akhir tahun, dan meningkatnya wisata domestik. Pergerakan masyarakat, baik untuk tujuan wisata maupun mudik, secara langsung berdampak positif pada industri ritel.

"Tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan akan mulai meningkat sehubungan industri usaha ritel di Indonesia mulai memasuki periode menjelang Natal - Tahun Baru, yang mana sebagaimana biasanya adalah merupakan 'peak season' kedua penjualan ritel di Indonesia setelah Ramadhan-Idul Fitri," kata Alphonzus ketika dikonfirmasi, Kami (27/11/2025).

Momentum ini, ditambah dengan tingginya minat masyarakat pada investasi emas dan gaya hidup (lifestyle), menciptakan ekspektasi positif terhadap konsumsi masyarakat hingga awal tahun depan.

Menurut Alphonzus, aktivitas ekonomi yang menggeliat pada kuartal IV ini merupakan kesempatan terakhir bagi peritel untuk mendongkrak penjualan dan menentukan kinerja sepanjang tahun 2025.

Meskipun kondisi global tidak kondusif, Alphonzus menilai pertumbuhan ritel didukung oleh faktor fundamental Indonesia sebagai pasar yang besar dan stabil. Selain itu, gaya hidup masyarakat, terutama di kota besar, menjadi pendorong kuat terhadap permintaan barang.

"Faktor lain yang sangat mempengaruhi juga adalah gaya hidup (lifestyle) masyarakat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Gaya hidup (lifestyle) telah menjadi salah satu pendorong yang kuat dalam peningkatan antusiasme terhadap permintaan barang dengan merek-merek baru di Indonesia," jelasnya.

Hal menarik lain adalah minat masyarakat pada investasi emas. Sejalan dengan tingginya minat investasi emas, pusat perbelanjaan tidak hanya mengalami peningkatan trafik kunjungan ke toko perhiasan, tetapi juga terjadi peningkatan permintaan ruang sewa untuk membuka toko perhiasan baru.

"Ya benar demikian, bukan hanya terjadi peningkatan kunjungan ke toko-toko perhiasan, tetapi juga terjadi peningkatan permintaan ruang sewa untuk membuka toko-toko perhiasan di pusat perbelanjaan," ungkap Alphonzus.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement