"Karena tindakan itu mengganggu rantai pasok dunia. China dan Indonesia harus sama-sama cari solusi. Indonesia sudah berunding, tapi banyak yang belum disepakati. Saya terus ingatkan (bahwa) dalam berunding posisinya sejajar. Jadi, bukan hanya Indonesia yang seolah butuh AS," kata Luhut.
4. Negosiasi Tarif AS
Sebelumnya pada April, tim negosiasi Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia dan AS sepakat untuk menyelesaikan tarif timbal balik dalam waktu 60 hari.
Dalam negosiasi itu, Indonesia mengusulkan penambahan impor energi dari AS sebagai upaya menjaga keseimbangan perdagangan.
Indonesia juga berencana meningkatkan impor gandum dan produk hortikultura lain dari AS, berkolaborasi dalam pengelolaan dan hilirisasi mineral penting, dan memberikan fasilitas investasi bagi perusahaan-perusahaan AS.