JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa gejolak pasar keuangan global mereda pasca indikasi de-eskalasi perang tarif.
Hal ini karena kesepakatan antara Amerika Serikat dan China meningkatkan sentimen positif, mendorong apresiasi nilai tukar, penguatan saham dan penurunan yield Surat Berharga Negara (SBN).
Berdasarkan paparan yang ditampilkan Sri Mulyani, rupiah secara Ytd tercatat Rp16.451 per USD, sementara selama 1,5 bulan ini apresiasi Rp16.395 per USD.
"Exchange rate kita year to date Januari ke akhir April adalah 1,6 (persen) depresiasi sejak retaliasi tarif diumumkan hingga bulan Mei tanggal 21 terjadi apresiasi," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi Mei 2025, Jumat (23/5/2025).