Dia menyebut lemahnya pemanfaatan sumber daya yang ada akibat kebijakan yang dianggap tidak mendukung peningkatan produksi. Ia juga menyinggung regulasi yang telah mengurangi kerja sama operasi (KSO) yang sebelumnya dijalankan Pertamina dengan pihak lain.
Menurutnya, ketika terjadi perubahan regulasi, ini justru melemahkan Pertamina yang pada akhirnya membuat produksi nasional menurun.
Bahlil juga menyoroti perusahaan minyak asing yang dianggap tidak menjalankan kewajibannya, salah satunya adalah Inpex yang disebut telah menguasai konsesi selama 26 tahun tanpa progres signifikan.
"Saya izin Bapak Presiden, dengan segala hormat, kami akan evaluasi sampai pada tingkat pencabutan izin. Saya tidak main-main," tandasnya.
(Taufik Fajar)