Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengusaha Maritim Butuh Insentif Beralih ke Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Feby Novalius , Jurnalis-Rabu, 28 Mei 2025 |19:55 WIB
Pengusaha Maritim Butuh Insentif Beralih ke Bahan Bakar Ramah Lingkungan
Pelaku usaha transportasi maritim membutuhkan insentif dalam menurunkan emisi. (Foto: Okezone.com/PIS)
A
A
A

JAKARTA – Pelaku usaha transportasi maritim membutuhkan insentif dalam menurunkan emisi dengan beralih ke bahan bakar ramah lingkungan seperti LNG. Untuk membangun ekosistem yang belum tersedia tersebut, dibutuhkan dukungan pemerintah.

Direktur Perencanaan Bisnis PT Pertamina International Shipping, Eka Suhendra, mengatakan cara yang bisa digunakan untuk menurunkan emisi pada transportasi laut dari sisi penggunaan bahan bakar adalah beralih dari diesel atau Marine Fuel Oil (MFO) menjadi berbahan bakar gas atau Liquefied Natural Gas (LNG).

Namun dalam peralihan ini ada tantangan yaitu belum tersedianya ekosistem sehingga harga LNG untuk bahan bakar masih tinggi.

Oleh karena itu, kata Eka Suhendra, dibutuhkan dukungan pemerintah. Seperti pada mobil listrik, ada insentif yang diberikan berupa pajak.

"Kayak mobil listrik contohnya, jadi kalau orang punya mobil listrik, oh pajaknya kecil. Eh bisa lewat 3in1. Nah, bisa nggak tuh kapal LNG? Kapal yang fuel-nya LNG dapat seperti itu. Supaya istilahnya tadi biaya nggak terlalu tinggi. Kita kan sekarang masih lebih tinggi biayanya, kalau misalnya beli LNG dibandingin sama MFO yang sekarang," jelas Eka di Info Maritime Week (IMW) 2025, Rabu (28/5/2025).

Pertamina berinisiatif membentuk ekosistem transportasi laut ramah lingkungan. Hanya saja tidak bisa sendirian karena belum ada ketersediaan infrastruktur seperti LNG Bunkering di Tanah Air.

"Sebenarnya kami mau mancing ekosistem, kita sudah ada kapalnya beberapa tapi kok ya susah nyari LNG-nya, sebagai fuel-nya masih susah. Maksudnya belum ada tuh LNG-bunkering hub yang bisa kita datangi kalau kita mau ngisi pakai LNG, apalagi yang ada di rutenya kita. Kita kalau mesti kapal menuju ke sini, terus ngisi bensinnya ke sini kan ya nggak efisien," ujar Eka.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement