Waspada, Ini 6 Modus Kejahatan Siber yang Bikin Saldo Rekening Jebol
- Pembelian Tiket Konser Palsu: Korban tergiur membeli tiket konser, lalu diminta membayar tambahan untuk biaya pajak/refund. Tiket tak kunjung diterima, uang pun hilang.
- Penggandaan Uang: Modus klasik ini menjanjikan imbalan besar jika korban mentransfer dana sebagai “syarat pencairan”. Setelah dana ditransfer, pelaku menghilang.
2. Penipuan Mengatasnamakan Marketplace
Penipu mengaku sebagai staf marketplace dan menyebut ada pelanggaran dalam akun korban. Korban lalu diarahkan mencairkan dana untuk dikirim ke rekening pelaku.
3. Penipuan Mengatasnamakan PUJK (Pelaku Usaha Jasa Keuangan)
Modus ini menyasar korban dengan dalih adanya kesalahan sistem yang menyebabkan dana masuk ke rekening. Padahal, uang tersebut berasal dari pinjaman daring atas nama korban tanpa sepengetahuan mereka.
4. Penawaran Pekerjaan Online Palsu
Penipu menawarkan pekerjaan dengan imbalan tinggi melalui grup chat. Setelah korban mengerjakan tugas awal dan menerima komisi, ia diminta menyetor uang untuk “tugas lanjutan”. Setelah itu, korban diblokir.
5. Link Phishing
Pelaku menyebar tautan berbahaya via pesan instan atau email. Setelah korban mengisi data pribadi, penipu meminta kode OTP dan mengakses akun keuangan korban.
6. Penipuan Mengatasnamakan Bank
- Hadiah atau Promo Palsu: Pelaku mengaku dari bank dan menawarkan hadiah. Korban diarahkan mengklik link yang mencuri data pribadi.
- Penutupan Kartu Kredit Palsu: Penipu menelepon dengan dalih menutup kartu kredit. Data korban diambil dan disalahgunakan.
- Aktivasi Kartu Kredit Palsu: Korban diberi instruksi aktivasi yang justru membuka celah untuk penipuan transaksi.
- Jangan Pernah Berikan Data Pribadi ke Pihak Tidak Dikenal
OJK menegaskan agar masyarakat tidak memberikan informasi pribadi seperti:
Nomor KTP, KK
Nama ibu kandung
Username dan password
Kode OTP
Informasi kartu kredit atau rekening bank
Lindungi Data Pribadimu!
Jangan mudah tergoda dengan janji hadiah, pekerjaan dengan bayaran besar, atau promo menarik. Selalu verifikasi informasi secara langsung ke pihak resmi, baik itu marketplace, bank, maupun penyedia layanan keuangan.
(Taufik Fajar)
