LPS berkomitmen membantu BPR dan BPR Syariah (BPRS) dalam meningkatkan kinerja melalui dukungan terhadap transformasi digital, mengingat BPR/BPRS memiliki posisi yang strategis dalam ekosistem keuangan nasional.
“Kami akan menyediakan sistem informasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tata kelola, memperkuat pelaporan dan mendorong digitalisasi proses operasional secara keseluruhan,” kata Purbaya.
Lanjutnya, bahwa penyediaan sistem informasi akan segera dimulai pada tahun ini dengan melakukan pilot project terhadap beberapa BPR/BPRS.
"Pentingnya transformasi digital dan pengembangan sistem teknologi informasi (IT) di BPR/BPRS, agar ke depannya bisa memiliki keunggulan dalam bidang usaha yang lebih komparatif yang belum tentu dimiliki oleh pelaku industri lain," ujar Purbaya.
3. Ada Dana Cadangan Rp255 Triliun
Purbaya mengungkapkan LPS saat ini mempunyai dana cadangan sekitar Rp255 triliun untuk menjamin simpanan nasabah di perbankan. Demikian dilansir Antara.
Dia memproyeksikan alokasi dana cadangan itu masih akan bertambah hingga Rp270 triliun di akhir tahun, seiring sektor finansial saat ini tengah mengalami pertumbuhan pesat ditandai dengan kinerja dana pihak ketiga (DPK) yang kian membaik.
Per Maret 2025, terdapat 15,58 juta rekening nasabah BPR/BPRS yang dijamin penuh oleh LPS. Jumlah tersebut setara dengan 99,98 persen dari total rekening di BPR/BPRS.