Menurut Menaker, pemerintah menggunakan data Sakernas untuk mengetahui tingkat pengangguran dan untuk saat ini data terbaru merupakan data dari Sakernas pada Februari 2025.
Yassierli mengatakan tantangan pemerintah ke depan menjaga angka pengangguran itu tidak naik, terutama pada Agustus 2025, saat banyak mahasiswa lulus dari kuliahnya.
"Yang menjadi tantangan nanti adalah Sakernas Agustus ya, ketika lulusan dari institusi pendidikan itu sudah lulus. Itu yang nanti harus kita cari ya (jalan keluarnya, red)," kata Menaker.
JAKARTA – Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Cris Kuntadi mengatakan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Indonesia per Februari sebesar 4,76%. Total penduduk usia kerja yang belum bekerja lebih dari 7 juta orang.
Kuntadi mengatakan kondisi ini setidaknya disebabkan oleh dua hal utama. Pertama, kesenjangan antara keterampilan para pencari kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Kedua, keterbatasan akses informasi lowongan kerja.
“Menurut data BPS pada Februari 2025, tingkat pengangguran terbuka saat ini 4,76%, artinya masih terdapat lebih dari 7 juta penduduk Indonesia yang belum bekerja dan mengalami kesulitan mencari kerja,” ujarnya.
(Feby Novalius)