Wijayanto menambahkan langkah Danantara tidak bisa dilepaskan dari keprihatinan terhadap potensi dominasi asing. Dia menyatakan bahwa jika terjadi merger, kepentingan nasional harus mempunyai suara mayoritas.
“Jika merger benar-benar terjadi, maka kepentingan nasional harus mempunyai suara mayoritas, jangan sampai ekosistem yang teramat penting ini dikuasai oleh asing,” tambahnya
Dia berharap keterlibatan Danantara bisa menjadi sebuah solusi realistis untuk melindungi kepentingan publik, di tengah kekhawatiran atas hilangnya kendali nasional atas perusahaan teknologi strategis.
“Dalam konteks ini, keterlibatan Pemerintah melalui Danantara sebagai pemegang saham merupakan langkah paling praktis untuk memastikan kepentingan Pemerintah dan rakyat terfasilitasi,” lanjutnya.
Wijayanto menekankan pentingnya momentum untuk masuk ke dalam struktur kepemilikan sebelum merger difinalisasi.
“Masuk sebelum merger akan memberikan keuntungan bagi Danantara dalam bentuk valuasi yang lebih rendah, sehingga return yang didapatkan akan jauh lebih tinggi,” katanya.
(Dani Jumadil Akhir)