Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kinerja Manufaktur Indonesia Makin Anjlok di Juni 2025, Ini Biang Keroknya

Tangguh Yudha , Jurnalis-Rabu, 02 Juli 2025 |12:13 WIB
Kinerja Manufaktur Indonesia Makin Anjlok di Juni 2025, Ini Biang Keroknya
Kinerja Manufaktur Indonesia Makin Anjlok di Juni 2025, Ini Biang Keroknya (Foto: Freepik)
A
A
A

4. Daya Beli Turun

Sementara itu, pasar dalam negeri juga menghadapi turunnya daya beli masyarakat. Masyarakat lebih memprioritaskan dana mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar dibandingkan mengkonsumsi produk manufaktur terutama produk sekunder atau tersier.

Pada kelompok masyarakat ekonomi menengah keatas juga cenderung memprioritaskan menabung atau menginvestasikan dana yang mereka miliki guna mengantisipasi risiko kedepan dari pada membeli produk manufaktur tingkatan tertentu.

Di sisi lain, belanja pemerintah terutama belanja atas produk-produk manufaktur baru dimulai pada pertengahan Juni 2025. Belanja pemerintah pada proyek infrastruktur dan kontruksi sudah dirasakan dampaknya terutama bagi industri keramik, semen, kaca, besi dan baja.

Begitu juga dengan kebijakan insentif pemerintah untuk liburan sekolah tahun ini berlangsung pada akhir bulan Juni 2025 awal masuk sekolah. Dampak insentif pemerintah pada saat liburan sekolah dirasakan dampaknya oleh industri makanan, industri minuman, industri kerta, serta industri tekstil dan industri pakaian jadi.

“Kami mengapresiasi insentif pemerintah berupa gaji ke-13, insentif liburan anak sekolah dan momen memasuki tahun ajaran baru yang akan meningkatkan demand, utilisasi dan penyerapan tenaga kerja pada beberapa subsektor industri," ujar Febri.

"Dengan dimulai belanja pemerintah atas produk manufaktur dan juga insentif liburan sekolah serta kenaikan permintaan menjelang tahun ajaran baru diharapkan bisa meningkatkan daya beli masyarakat terutama untuk membeli produk-produk manufaktur ke depannya,” tandasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement