JAKARTA – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) merekomendasikan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI-Rate) pada level 5,50 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Juli 2025.
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky menjelaskan keputusan ini penting untuk menjaga stabilitas Rupiah di tengah dinamika ekonomi global dan domestik.
"Bank Indonesia perlu mempertahankan BI-Rate tidak berubah di 5,50 persen," ujar Riefky dalam risetnya, Rabu (16/7/2025).
Riefky menambahkan, inflasi umum naik menjadi 1,87 persen (y.o.y) di bulan Juni 2025, didorong oleh gangguan pasokan bahan pangan dan berlanjutnya kenaikan harga emas.
Meskipun terjadi arus modal keluar bersih sebesar USD0,21 miliar dari investor asing, Rupiah berhasil menguat 0,22 persen (m.t.m) pada Juni 2025.
"Meskipun investor asing mencatat arus modal keluar bersih sebesar USD0,21 miliar, Rupiah menguat 0,22 persen (m.t.m), didukung oleh pelemahan dolar AS," kata Riefky.
LPEM UI juga menyoroti beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan tekanan inflasi ke depan.