JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi mampu mencapai target tahun ini yang ditetapkan sebesar 5,2 persen.
“Pertumbuhan ekonomi kita tetap optimis, jadi kita berharap pertumbuhan sesuai dengan perencanaan di angka 5,2 persen. Beberapa hal sudah dipersiapkan, dan Bapak Presiden (Prabowo Subianto) sudah mengarahkan bagaimana kita bisa mengungkit pertumbuhan di kuartal III dan kuartal IV,” ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Dia menjelaskan pihaknya tengah mematangkan sejumlah strategi guna percepatan pertumbuhan ekonomi.
Salah satunya melalui peninjauan ulang paket stimulus yang pernah digulirkan sebelumnya agar dampaknya lebih maksimal pada semester kedua 2025.
Dia mencontohkan, program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang ditargetkan membangun 350 ribu rumah, serta program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor perumahan yang dapat mendukung pembangunan 450 ribu rumah.
Airlangga menyampaikan bahwa Presiden telah mengarahkan agar pelabuhan dan bandara di daerah destinasi wisata dipersiapkan untuk menerima kunjungan turis mancanegara, baik melalui penerbangan regional maupun internasional.
"Ini sejalan dengan keinginan kita menarik investasi dari berbagai negara yang ingin langsung datang ke tempat," kata dia.
Dia juga menyinggung dampak dari keputusan Amerika Serikat (AS) yang tetap mempertahankan tarif impor sebesar 19 persen.
Meski kebijakan itu berpotensi memengaruhi prospek ekonomi, pemerintah tetap menaruh harapan pada sektor-sektor domestik yang bisa dioptimalkan dalam waktu dekat.
Pemerintah telah meluncurkan lima paket stimulus ekonomi dengan nilai total Rp24,44 triliun pada kuartal II 2025.
Stimulus ini mencakup berbagai insentif untuk menjaga daya beli masyarakat selama masa libur sekolah, antara lain subsidi transportasi, diskon tarif tol, bantuan sosial, subsidi upah, dan insentif sektor ketenagakerjaan.
Beberapa insentif tersebut berupa diskon 30 persen tiket kereta api, potongan PPN 6 persen untuk tiket pesawat, diskon 50 persen angkutan laut, serta potongan tarif tol sebesar 20 persen.
Untuk perlindungan sosial, pemerintah mengucurkan Rp11,93 triliun melalui tambahan manfaat Kartu Sembako dan distribusi beras 10 kilogram kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat.
Sementara di bidang ketenagakerjaan, Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp300 ribu diberikan kepada sekitar 17,3 juta pekerja berpenghasilan di bawah Rp5 juta.
(Taufik Fajar)