Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Prabowo Kucurkan Rp8 Triliun Kembangkan 800 Ribu Hektare Perkebunan Strategis

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Kamis, 14 Agustus 2025 |14:10 WIB
Prabowo Kucurkan Rp8 Triliun Kembangkan 800 Ribu Hektare Perkebunan Strategis
Prabowo Kucurkan Rp8 Triliun Kembangkan 800 Ribu Hektare Perkebunan Strategis (Foto: Setpres)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan melakukan program pengembangan 800 ribu hektare (ha) komoditas perkebunan strategis. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, langkah ini sebagai percepatan pembangunan sektor perkebunan nasional. I

”Kita akan melakukan pengembangan komoditas perkebunan strategis, seperti kelapa, kakao, mete, tebu, pala, kopi, dan lada. Total luasan kurang lebih 800 ribu hektare,” kata Amran usai rapat bersama perusahaan dan asosiasi petani di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025).

Amran menambahkan, program besar ini mendapatkan dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto. Penguatan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dalam negeri dan kesejahteraan petani.

“Bapak Presiden sudah berikan anggaran kurang lebih Rp8 triliun. Ini akan membantu petani-petani seluruh Indonesia. Insyaallah nanti melibatkan sekitar satu jutaan tenaga kerja,” terangnya.

 

Khusus untuk komoditas tebu, Mentan menargetkan replanting sekitar 100 ribu hektare di tahun 2025. Dia juga memproyeksikan Indonesia dapat swasembada gula dalam dua tahun ke depan.

“Ini bersama PT Perkebunan menjadi ujung tombak. Tebu kita replanting kurang lebih 100 ribu hektare dan kemungkinan besar kita akan selesaikan dalam waktu 6 bulan. Kita upayakan pengembangan tebu 2-3 tahun berturut-turut, insyaallah kita akan capai swasembada white sugar paling lambat 2 tahun ke depan. Itu mimpi kita,” tekadnya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Sinergi Gula Nusantara (SGN) Mahmudi mengapresiasi langkah cepat Kementan. Ia optimistis target produksi gula nasional dapat terdongkrak.

“Kalau tahun lalu target kita 2,4 juta ton. Tahun ini kita rencanakan minimum 2,7 juta ton. Mudah-mudahan ini menjadi produksi tertinggi secara nasional. Pak Menteri tadi menargetkan 1-2 tahun ke depan kita sudah selesai swasembada kira-kira seperti itu,” ungkapnya.
 

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement