Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mentan Optimis Indonesia Capai Swasembada Pangan di Usia 80 Tahun

Tangguh Yudha , Jurnalis-Minggu, 17 Agustus 2025 |17:38 WIB
Mentan Optimis Indonesia Capai Swasembada Pangan di Usia 80 Tahun
Mentan Optimis Indonesia Capai Swasembada Pangan di Usia 80 Tahun. (Foto: Okezone.com/Kementan)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan Indonesia segera swasembada pangan tahun ini. Momen HUT ke-80 RI menjadi tonggak penting untuk melakukan lompatan besar di sektor pertanian.

“Kita jadikan momen ini untuk melompat secara eksponensial semua komoditas, khususnya pangan. Insya Allah, tahun ini kita bisa merebut swasembada pangan,” kata Mentan Amran saat memimpin upacara HUT RI di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Minggu (17 Agustus 2025).

Mentan menegaskan bahwa capaian ini tidak lepas dari dukungan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan kerja keras seluruh jajaran Kementerian Pertanian serta petani di lapangan.

“Berkat dukungan yang luar biasa dari Bapak Presiden dan perjuangan kita semua, target swasembada bisa kita percepat. Dari empat tahun menjadi satu tahun,” ungkapnya.

Mentan Amran menyebutkan hingga September 2025, produksi beras nasional diproyeksikan surplus mencapai 4,86 juta ton. Stok beras di Perum Bulog pun menembus 4,2 juta ton—angka tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka.

Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) naik hingga 122%, melampaui target pemerintah. Mentan juga mengklaim pihaknya berhasil merebut kembali predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), setelah sebelumnya berada di posisi Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

Reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian pun mencatat lompatan signifikan, dari nilai 79,64 menjadi 85,12. Selain itu, hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meningkat dari 66,79 menjadi 74,46.

Capaian ini mendapat pengakuan dari berbagai lembaga internasional, termasuk Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), FAO, dan Badan Pusat Statistik (BPS).

Selain menjaga ketahanan pangan dalam negeri, keberhasilan Indonesia juga berkontribusi terhadap stabilitas pangan dunia. Sejak Januari 2025, Indonesia berhenti mengimpor beras.

Hal ini berpengaruh terhadap harga beras dunia yang turun dari USD 460 menjadi USD 370 per ton.

“Artinya, petani Indonesia tidak hanya menyejahterakan bangsanya sendiri, tetapi juga ikut menjaga stabilitas pangan global,” jelas Amran.

Mentan Amran menegaskan, dengan capaian dan momentum yang ada, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk meneguhkan diri sebagai bangsa yang merdeka pangan.

“Tanpa pangan, negara bisa bermasalah. Dengan pangan yang kuat, bangsa ini berdiri tegak. Inilah makna sejati swasembada yang akan kita rebut tahun ini,” pungkasnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement