Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

560 MMSCF Gas Bumi Disalurkan, dari Kebutuhan Listrik hingga Industri Strategis

Taufik Fajar , Jurnalis-Senin, 18 Agustus 2025 |10:57 WIB
560 MMSCF Gas Bumi Disalurkan, dari Kebutuhan Listrik hingga Industri Strategis
Penyaluran Gas Bumi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – PT Pertamina Gas (Pertagas) mencatat penyaluran gas bumi sebesar 560.523 Juta Standar Kaki Kubik (MMSCF) sepanjang 2024. Hal ini dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan sektor kelistrikan, sektor pupuk, dan sektor industri strategis nasional.

Direktur Utama PT Pertamina Gas, Indra P. Sembiring, menyatakan pihaknya telah berkontribusi dalam pengembangan industri nasional melalui penyediaan infrastruktur penyaluran gas ke beberapa kawasan ekonomi khusus.

“Melalui penyaluran gas di berbagai kawasan ekonomi khusus, kami tidak hanya menjaga pasokan energi, tetapi juga secara aktif mendukung program pemerintah dalam mendorong hilirisasi industri dalam rangka memperkuat perekonomian nasional,” ujar Indra dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/08/2025).

Pertagas mengelola dan mengembangkan infrastruktur untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia di antaranya di KEK Arun Lhokseumawe, Pertagas mengoperasikan LNG Receiving and Regasification Terminal untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan industri di Lhokseumawe.

Lebih lanjut, LNG yang dilakukan regasifikasi dialirkan melalui pipa transmisi Arun-Belawan-KIM-KEK untuk supply gas kepada PT PLN Belawan serta sektor industri di Kawasan Industri Medan (KIM) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mengkei.

Selain itu, Pertagas juga menjadi tulang punggung pasokan gas untuk industri pupuk nasional di Sumatera Selatan (Pusri), Jawa Barat (Pupuk Kujang), Jawa Timur (Petrokimia Gresik/PKG), dan Kalimantan (Pupuk Kaltim/KT).

 

Di Pulau Jawa, Pertagas melaksanakan pengelolaan operasional Pipa Gas Cirebon-Semarang (Cisem) milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang berperan vital dalam menyalurkan gas ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Kawasan Industri Kendal (KIK).

Berdasarkan data Kementerian ESDM, proyeksi potensi industri yang dapat menggunakan gas dari Pipa Cisem-1 yang dioperasikan Pertagas di Kendal dan Batang sekitar 40 industri.

“Ketersediaan infrastruktur gas yang andal adalah kunci untuk mempercepat geliat industri nasional dengan menyalurkan pasokan gas bumi ke berbagai kawasan industri dan sektor strategis,” imbuh Indra.

Corporate Secretary PT Pertamina Gas Sulthani Adil Mangaturn menambahkan pihaknya terus mewujudkan penyaluran energi yang andal, memperkuat industri nasional, membuka lapangan kerja dan berkontribusi dalam mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement