JAKARTA - Arab Saudi memborong produk makanan olahan Indonesia hampir Rp1 triliun. Pembelian dilakukan distributor Mohammed Bawazir for Trading Co., Ltd (MBT) yang memborong produk makanan olahan senilai USD60 juta atau setara Rp975,85 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, Fajarini Puntodewi mengatakan, produk yang diekspor ke Arab Saudi mencakup kopi siap minum (ready to drink), biskuit, dan tuna kaleng.
Menurutnya, pembelian produk olahan dalam jumlah besar ini menjadi sinyal positif atas daya saing produk Indonesia di pasar internasional, termasuk juga di kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi.
“Penandatanganan komitmen LoI (Letter of Intent) senilai USD60 juta oleh MBT adalah kabar baik bagi Indonesia. Hal ini menunjukkan, produk-produk Indonesia memiliki kualitas yang mampu bersaing di pasar global,” ujar Puntodewi dalam keterangan resminya, Kamis (28 Agustus 2025).
Puntodewi menjelaskan, Kemendag akan segera menindaklanjuti komitmen LoI tersebut melalui berbagai langkah strategis, di antaranya yaitu pitching produk oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal hingga penjajakan bisnis.
Ia menegaskan bahwa langkah ini bakal dilakukan dalam kerangka program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.
Sementara itu, Managing Director MBT, Fawzi Bawazier menegaskan komitmen MBT untuk terus mendorong penggunaan produk-produk Indonesia di pasar Arab Saudi. Menurutnya, peluang produk makanan dan minuman Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk memasuki pasar Arab Saudi.
“Kami sangat terbuka untuk membantu pelaku usaha Indonesia yang ingin berbisnis di Arab Saudi, baik itu perusahaan besar maupun UMKM. Kami berharap pelaku usaha Indonesia tidak hanya berfokus pada pasar domestik, tapi juga dapat mencurahkan upaya untuk mengeksplorasi pasar Arab Saudi," katanya.
(Feby Novalius)