"Ini sebuah tanda kekuatan di pasar tenaga kerja," kata Ibrahim.
Selain itu, ia mencermati pernyataan Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, yang mendukung penurunan suku bunga pada pertemuan September 2025. Peristiwa ini diperkirakan dapat memperkuat dolar AS.
Dari dalam negeri, aksi demonstrasi yang memuncak dengan insiden taktis Brimob yang menabrak pengemudi ojek online di Pejompongan memicu gelombang aksi massa baru.
Menurut Ibrahim, ketegangan sosial dan politik yang mendominasi sentimen domestik ini diperkirakan akan terus memanas pekan depan.
"Dalam pelemahan ini, kemungkinan Rupiah akan mendekati level 16.600-an. Artinya apa? Bahwa 16.600 itu angka minimal. Bisa saja di 16.600–16.650, itu yang kemungkinan terjadi," kata Ibrahim.
(Feby Novalius)