Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Janji Sri Mulyani Pajak Tidak Naik dan Lonjakan Utang Baru di 2026

Rahma Anhar , Jurnalis-Kamis, 04 September 2025 |05:07 WIB
Janji Sri Mulyani Pajak Tidak Naik dan Lonjakan Utang Baru di 2026
Janji Sri Mulyani Pajak Tidak Naik dan Lonjakan Utang Baru di 2026 (Foto: Kemenkeu)
A
A
A

Sri Mulyani memaparkan postur APBN 2026 yang dinilai sehat dan berkelanjutan, dengan fokus mendukung delapan agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Postur APBN 2026 menunjukkan pendapatan negara sebesar Rp3.147,7 triliun dan belanja negara Rp3.786,5 triliun. 

Defisit APBN diproyeksikan sebesar Rp638,8 triliun atau 2,48 persen dari PDB, yang menunjukkan penurunan dari sisi level defisit nominal.

Menurut Sri Mulyani, defisit yang terukur ini bertujuan untuk menstimulasi ekonomi agar tetap tumbuh, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan, tanpa mengorbankan keberlanjutan utang dan pembiayaan.

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berencana menarik utang baru Rp781,86 triliun untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026. Data ini tercantum dalam Buku II Nota Keuangan beserta Rancangan APBN (RAPBN) Tahun Anggaran 2026.

Menurut dokumen tersebut, pembiayaan utang akan dipenuhi melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan penarikan pinjaman.

"Dalam RAPBN tahun anggaran 2026, pembiayaan utang direncanakan sebesar Rp781,868 triliun yang akan dipenuhi melalui penerbitan SBN dan penarikan pinjaman," tulis dokumen tersebut, dikutip.

Baca Selengkapnya: Sri Mulyani Tegaskan Pajak Tak Naik di 2026, Fokus Perbaiki Kepatuhan

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement