JAKARTA - Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai bahwa fenomena kelas menengah kembali memakai BPJS Kesehatan merupakan sinyal melemahnya ekonomi di kalangan kelas menengah. Dia menyebut penurunan daya beli sebagai faktor utama di balik pergeseran ini.
"Masyarakat menilai uang yang dikeluarkan tiap bulan untuk iuran, harus dimaksimalkan alih-alih mengeluarkan uang lagi untuk urusan kesehatan. Daripada mengeluarkan uang kembali, masyarakat kelas menengah ini juga memilih untuk membeli barang kebutuhan pokok yang mana juga ada kenaikan harga," kata Huda saat dihubungi Okezone, Jakarta, Jumat (5/9/2025).
Huda mengungkap bahwa banyak perusahaan yang sebelumnya memberikan fasilitas asuransi kesehatan swasta kepada karyawannya kini hanya mendaftarkan mereka ke BPJS Kesehatan. Bahkan, sejumlah perusahaan sudah sepenuhnya meninggalkan asuransi swasta.
"Sudah banyak perusahaan yang hanya ikut BPJS Kesehatan saja. Kemudian, terjadi PHK secara masif yang pada akhirnya benefit dari perusahaan tidak dapat digunakan lagi. Ya pindahnya ke BPJS Kesehatan," lanjutnya.
Tak hanya itu, menurut Huda, penurunan kepercayaan terhadap asuransi swasta juga turut memengaruhi. Isu-isu seperti skema co-financing dan tingginya premi membuat masyarakat enggan mengambil asuransi kesehatan secara mandiri.
"Layanan BPJS juga sekarang sangat diawasi oleh masyarakat. Pelayanan BPJS ketika jelek pun sudah bisa mengadu via media sosial dan lainnya. Jadi memang masyarakat punya peluang dilayani dengan baik oleh BPJS kesehatan," ujarnya.
Huda menilai kondisi ini akan terus berlangsung dalam beberapa waktu ke depan. Menurutnya, selama daya beli masyarakat masih melemah dan PHK masih masif terjadi, maka bukan tidak mungkin akan lebih banyak lagi masyarakat kelas menengah yang beralih ke BPJS Kesehatan.
"Kondisi ini menurut saya seperti siklus, kadang naik namun juga kadang turun. Akan tetapi, nampaknya kondisi ini akan bertahan satu hingga dua tahun ke depan. Daya beli masyarakat melemah, PHK masih masif terjadi juga ke depan," pungkasnya.
Sebelumnya, fenomena menarik kembali terjadi di kalangan masyarakat kelas menengah di Indonesia. Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) Dewi Muliaty mengungkapkan saat ini banyak dari mereka yang kembali menggunakan layanan BPJS Kesehatan, setelah sebelumnya cenderung memilih layanan kesehatan swasta.
(Dani Jumadil Akhir)