"Trump sendiri sangat menentang bahwa perdagangan internasional itu cuma satu, yaitu menggunakan dolar. Sehingga ada kemungkinan besar Trump akan mengenakan tarif 100% terhadap negara-negara anggota BRICS yang menggunakan mata uang regionalnya," kata Ibrahim.
Ketegangan geopolitik global pun turut memengaruhi pergerakan harga emas. Presiden Rusia, Vladimir Putin, dikabarkan mengancam akan melakukan serangan besar-besaran ke Ukraina jika NATO dan Amerika terus mencampuri konflik tersebut.
"Putin sudah mengancam kemungkinan besar akan melakukan penyerangan besar-besaran, baik menggunakan drone, misil, dan lain-lain. Nah, ini yang akan membuat tensi geopolitik di Eropa terus memanas," lanjutnya.
Sementara itu, situasi di Timur Tengah juga kian memanas menjelang sidang PBB. AS disebut menolak pemberian visa kepada sekitar 60 pejabat Palestina yang ingin hadir dalam forum internasional tersebut.
"Hampir 60 pejabat Palestina tidak mendapatkan visa untuk bergabung dalam sidang PBB. Nah, di sisi lain pun juga hampir separuh wilayah kota Jalur Gaza sudah dikuasai oleh pasukan Israel dan ini pun mendapat kecaman-kecaman baik dari Mesir maupun Qatar," tutupnya
(Feby Novalius)