Selama periode tersebut, telah ikut serta 110 UMKM Indonesia dari berbagai sektor unggulan, mulai dari fesyen, kerajinan, dekorasi rumah, furnitur, kopi, bambu, rempah-rempah, hingga makanan dan minuman olahan.
Direktur Jenderal PEN Kemendag Fajarini Puntodewi menyatakan, capaian business matching ini merupakan hasil sinergi berbagai pihak. Sebanyak 15 lembaga pembina UMKM turut mendukung terlaksananya program ini.
Beberapa di antaranya adalah Bank Indonesia, Bank Negara Indonesia; Bank Rakyat Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Asuransi ASEI Indonesia, Pertamina, Bank Jatim, jaringan Export Center di Surabaya, Batam, dan Balikpapan, serta Dinas Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Capaian ini membuktikan sinergi pemerintah dengan perwakilan perdagangan RI di luar negeri, lembaga pembina UMKM, dan pelaku usaha mampu meningkatkan daya saing UMKM di kancah internasional. Kemendag akan terus memperluas akses pasar dan memperkuat pendampingan agar semakin banyak UMKM siap menembus pasar ekspor,” ujar Puntodewi.
(Taufik Fajar)