 
                JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dinilai menampilkan nada realistis yang berbeda namun optimistis. Purbaya menekankan, Indonesia punya kekuatan khas: konsumsi domestik yang mencapai 90% dari PDB.
“Dengan domestic demand sebesar itu, sebetulnya angka pertumbuhan 6 hingga 6,5 persen bukan mustahil,” katanya, Kamis (11/9/2025).
Menurut Ketua Dewan Direktur Global Research on Economics, Advanced Technology, and Politics (Great) Institute, Syahganda Nainggolan, Purbaya sebagai Menkeu baru juga menyodorkan pembandingan yang sederhana tapi tegas.
“Di era SBY, ketika hanya mesin swasta yang bergerak, pertumbuhan mencapai 6 persen. Di era Jokowi, ketika hanya mesin negara yang bergerak, pertumbuhan bertahan 5 persen. Ke depan, bila kedua mesin digerakkan bersama—negara dan swasta—kita optimistis bisa mencapai 8 persen,” ujarnya.
Langkah teknis pun ia paparkan. Penyerapan anggaran segera dipercepat agar mengalir ke sektor riil. Bersama DPR RI, pemerintah juga akan memberi kelonggaran transfer ke daerah.
“Dengan begitu, daerah bisa bernapas lebih lega,” kata Purbaya.
Menurut Syahganda, publik dapat menaruh harapan baru pada sosok Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa.
“Kita ini sudah lama tak memiliki Menkeu yang sungguh-sungguh ekonom. Baru kali ini kita punya Menkeu yang belajar langsung dari Paul Romer, pemenang Nobel Ekonomi,” katanya.