Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menkeu Purbaya Klaim Paket Stimulus 8+4+5 Rp16,23 Triliun Tak Bebani Anggaran

Anggie Ariesta , Jurnalis-Senin, 15 September 2025 |18:17 WIB
Menkeu Purbaya Klaim Paket Stimulus 8+4+5 Rp16,23 Triliun Tak Bebani Anggaran
Purbaya Yudhi Sadewa memastikan peluncuran Paket Ekonomi 8+4+5 senilai Rp16,23 triliun tidak akan menambah beban defisit anggaran negara. (Foto: Okezone.com/Aldhi Chandra)
A
A
A

JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan peluncuran Paket Ekonomi 8+4+5 senilai Rp16,23 triliun tidak akan menambah beban defisit anggaran negara. Pasalnya, alokasi stimulus ini hanya memanfaatkan realokasi belanja yang sebelumnya tidak optimal diserap.

“Sudah ada uangnya, sudah kami siapkan, bukan berarti defisitnya melebar, tapi saya bisa perkirakan setiap tahun berapa penyerapan, berapa anggaran kita. Tahun lalu ada sisa juga, saya bisa hitung berapa sisanya,” jelas Purbaya usai rapat kabinet terbatas, Senin (15 September 2025).

"Jadi daripada sisa tinggal 3 bulan lagi, tidak dipakai, saya pakai ke sana. Jadi ini adalah optimalisasi penyerapan anggaran supaya berdampak pada perekonomian tanpa mengubah defisit yang terlalu signifikan," imbuhnya.

Purbaya menambahkan, bila pertumbuhan ekonomi meningkat, penerimaan negara juga akan ikut terdorong sehingga dampaknya terhadap defisit tetap terkendali.

“Nanti kalau ekonomi tumbuh lebih bagus, kalau kita asumsikan tax ratio-nya konstan, kalau PDB tumbuh lebih cepat, tax-nya jadi lebih cepat juga. Jadi dampaknya ke defisit cenderung netral to positive,” paparnya.

Seperti diketahui, Paket Ekonomi 2025 mencakup delapan program stimulus antara lain program magang untuk lulusan perguruan tinggi dengan uang saku Rp3,3 juta per bulan selama enam bulan, perluasan PPh Pasal 21 ditanggung pemerintah untuk 552 ribu pekerja sektor pariwisata senilai Rp120 miliar, bantuan pangan 10 kilogram beras untuk 18,3 juta keluarga penerima manfaat senilai Rp7 triliun, serta subsidi iuran jaminan sosial bagi 731 ribu pekerja informal termasuk ojek online dan kurir.

 

Selain itu, stimulus juga dialokasikan untuk manfaat layanan tambahan (MLT) perumahan BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp150 miliar, program padat karya tunai dengan anggaran Rp5,3 triliun, percepatan deregulasi melalui PP 28/2025 senilai Rp175 miliar, serta program perkotaan berbasis perbaikan kualitas permukiman dan dukungan bagi gig economy dengan dana Rp2,7 triliun dari Pemda DKI sebagai pilot project.

Dengan strategi optimalisasi belanja, pemerintah menegaskan stimulus ini dapat memperkuat perekonomian nasional tanpa mengorbankan stabilitas fiskal.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement