“Bisnis sangat penting, tidak boleh ditinggalkan. Karena jika bisnis bertumbuh dengan konsisten dan kompetitif, kita juga akan memiliki keleluasaan lebih besar dalam menerapkan komitmen dan misi-misi keberlanjutan,” ujar Maya.
Maya mengakui bahwa untuk merealisasikan komitmen terhadap keberlanjutan tidaklah mudah. “Tantangannya cukup besar, tetapi kami tetap berupaya menyajikan produk yang lebih berkelanjutan di tengah persaingan yang ketat,” ucapnya.
Sebagai salah satu pemain industri yang terbesar, di mana rangkaian produknya telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, tantangan terbesar adalah kompleksitas rantai pasok komoditas.
Untuk mengatasinya, Unilever Indonesia mendorong seluruh mitranya menerapkan praktik yang bertanggung jawab mulai dari perancangan inovasi produk, pengadaan bahan baku, proses produksi, distribusi ke konsumen hingga proses pengelolaan limbah produk.
(Feby Novalius)