Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bank Mandiri Raup Laba Rp24,5 Triliun di Semester I-2025, Turun 7,7 Persen

Anggie Ariesta , Jurnalis-Jum'at, 19 September 2025 |09:09 WIB
Bank Mandiri Raup Laba Rp24,5 Triliun di Semester I-2025, Turun 7,7 Persen
Laba Bank Mandiri (Foto: Okezone)
A
A
A

Pertumbuhan aset Bank Mandiri ditopang oleh penyaluran kredit konsolidasi yang mencapai Rp1.701 triliun, meningkat 11 persen YoY. Angka ini jauh melampaui rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan yang tercatat 7,03 persen YoY pada Juni 2025, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Novita menyatakan bahwa pertumbuhan kredit ini menunjukkan peran aktif Bank Mandiri dalam mendukung pembiayaan di berbagai sektor strategis.

“Pertumbuhan kredit yang kami capai menunjukkan peran aktif Bank Mandiri dalam mendukung pembiayaan produktif di berbagai sektor strategis. Akselerasi kredit difokuskan untuk memperkuat kinerja ekonomi nasional sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat luas," jelas Novita.

Pertumbuhan kredit ini merata di seluruh wilayah, menjangkau sektor-sektor prospektif seperti konstruksi, infrastruktur, perdagangan, energi, makanan dan minuman, serta industri padat karya.

Lewat sinergi yang optimal, segmen UMKM Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan signifikan dengan kredit mikro produktif yang tumbuh 12,6 persen secara tahunan pada akhir kuartal II 2025.

Selain itu, Novita juga menegaskan bahwa kinerja keuangan Bank Mandiri tetap didampingi dengan prinsip kehati-hatian. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) secara gross bank only terjaga di level 1,08 persen, jauh lebih baik dari rata-rata industri yang sebesar 2,22 persen. 

Rasio pencadangan (NPL Coverage Ratio) juga mencapai 273 persen, mencerminkan ketahanan finansial yang kuat.

"Komitmen kami adalah memastikan pertumbuhan kredit yang sehat dengan manajemen risiko yang disiplin. Dengan cara ini, profitabilitas dapat terjaga secara konsisten,” tegas Novita.

Adapun, total Dana Pihak Ketiga (DPK) konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp1.828 triliun, meningkat 10,7 persen YoY. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang mencapai 78,4 persen, memperkuat likuiditas dan efisiensi biaya dana.

"Kami secara konsisten akan terus melanjutkan strategi pertumbuhan yang berbasis ekosistem dan digitalisasi. Fokus utama kami adalah meningkatkan CASA berbasis transaksional baik di segmen wholesale maupun retail untuk menjaga biaya dana tetap efisien. Strategi ini kami lakukan agar Bank Mandiri tetap menjadi main transactional bank bagi nasabah,” tutup Novita.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement