Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bos Antam Ungkap Kelangkaan Emas Akibat Keterbatasan Modal Kerja

Anggie Ariesta , Jurnalis-Senin, 29 September 2025 |17:15 WIB
Bos Antam Ungkap Kelangkaan Emas Akibat Keterbatasan Modal Kerja
Bos Antam soal Kelangkaan Emas (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Achmad Ardianto memberikan penjelasan mengenai kelangkaan emas Antam yang sempat terjadi di pasar, menanggapi keluhan anggota Komisi VI DPR RI, Kawendra Lukistian.

Ardianto menyebut akar masalah utama kelangkaan tersebut adalah keterbatasan modal kerja Antam.

"Jadi kesulitan Antam dalam hal jual beli emas itu adalah modal kerja," ungkap Ardianto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VI DPR, Senin (29/9/2025).

"Karena apa? karena emas tuh kan mahal harganya, kalau kita beli kemudian kita simpan, itu buat antam gak menguntungkan, karena kita tidak bisa prediksi harga emas," imbuhnya.

Ardianto menjelaskan bahwa emas adalah komoditas mahal. Jika Antam membeli dan menyimpan stok dalam jumlah besar, hal itu tidak menguntungkan karena perusahaan tidak bisa memprediksi pergerakan harga emas. Idealnya, barang segera dilepas ke pasar setelah didapatkan.

Lebih lanjut, Ardianto mengungkapkan bahwa sistem penjualan Antam saat ini sangat bergantung pada pihak luar karena keterbatasan modal kerja perusahaan.

"Jadi Antam dulu gak punya modal Pak, sehingga yang menjualkan emas ke lapangan adalah orang-orang yang punya uang. Jadi perusahaan-perusahaan mitra kita namanya wholesaler Pak, itulah yang membantu Antam menjualkan ke toko emas, rakyat," jelasnya.

 

Prosesnya berjalan secara back-to-back, kata Ardianto, wholesaler membeli emas dari Antam, dan Antam memproduksi sesuai pesanan tersebut, kemudian mendistribusikannya ke toko-toko emas.

"Itu Pak hampir 70 persen bisnis kami begitu, jadi tidak 100 persen 43 ton itu uangnya Antam Pak, itu 70 persen para wholesaler itu yang membeli ke Antam," tambahnya.

Akibat sistem ini, stok yang dikuasai langsung oleh Antam hanya maksimal 30 persen. Stok ini didistribusikan langsung ke 15 butik Antam di seluruh Indonesia.

Ketika Kawendra mengonfirmasi bahwa banyak butik Antam yang kosong, Ardianto membenarkan, "Betul, karena memang kami kemampuan modal kerjanya segitu 30 persen," kata dia.

Menurut Ardianto, kelangkaan ini diperparah oleh terhambatnya proses sourcing emas. Untuk memenuhi kekurangan, Antam harus mengimpor.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, impor sulit dilakukan. Sementara itu, tidak ada aturan yang mewajibkan perusahaan tambang lokal untuk menjual emasnya ke Antam.

"Bagaimana caranya itu bisa terpenuhi? Dengan sourcing tadi Pak, kita sudah beberapa bulan ini kan tidak bisa impor dulu, sementara impor tidak bisa, dalam negeri tidak ada yang mau jual Pak, bahan baku kami kan susah," keluhnya.

Dengan demikian, Ardianto menekankan, jika bahan baku (emas) berhasil diamankan (secured), Antam dapat mempercepat proses produksi dan distribusi, sehingga kelangkaan di pasar bisa teratasi.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement