Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hari Batik, Pengrajin Dapat Pelatihan Keuangan dan Akses Modal

Feby Novalius , Jurnalis-Kamis, 02 Oktober 2025 |20:47 WIB
Hari Batik, Pengrajin Dapat Pelatihan Keuangan dan Akses Modal
Indonesia memperingati Hari Batik Nasional pada hari ini. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia memperingati Hari Batik Nasional pada hari ini. Para pengrajin batik pun diberikan literasi keuangan sekaligus pelatihan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. 

Direktur Risk Management Bank Tabungan Negara (BTN), Setiyo Wibowo menjelaskan, pendekatan keberlanjutan kini menjadi bagian penting dalam mendukung sektor-sektor strategis nasional, termasuk industri sandang seperti batik.

“Batik bukan hanya produk budaya, tapi juga bagian dari kebutuhan dasar masyarakat yang menopang kehidupan jutaan pengrajin di berbagai daerah,” ujarnya, Kamis (2 Oktober 2025).  

Dia menambahkan bahwa upaya mendorong pelestarian lingkungan juga menjadi fokus dalam mendukung para pelaku industri batik.

Selain itu, para pengrajin juga diberikan informasi seputar pengelolaan keuangan, serta peluang pembiayaan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tersedia bagi pelaku UMKM.

Founder & CEO Trusmi Group, Ibnu Riyanto menilai, momentum Hari Batik Nasional perlu dimanfaatkan untuk mengangkat kembali gairah industri batik yang dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan stagnasi, khususnya di wilayah Cirebon.

“Pasca pengakuan batik oleh UNESCO pada 2009, antusiasme masyarakat meningkat, tapi dalam empat tahun terakhir kami mengalami penurunan permintaan. Strategi baru seperti memperkenalkan batik ramah lingkungan bisa menjadi peluang menarik untuk menggerakkan pasar,” ungkap Ibnu.

 

Menurutnya, langkah-langkah yang mendorong penggunaan bahan baku berkelanjutan dan memberikan akses keuangan bagi pengrajin dapat menjadi jalan keluar bagi tantangan yang dihadapi industri batik lokal.

Seiring dengan itu, upaya memperluas dukungan pembiayaan ke berbagai sentra batik nasional seperti Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta, juga tengah dirancang untuk mendukung pemberdayaan UMKM secara lebih merata.

Kebijakan ini disebut sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam memperkuat sektor UMKM sebagai pilar ekonomi nasional. Selain mendukung pertumbuhan usaha, pendekatan ini juga dinilai sebagai bagian dari implementasi prinsip keuangan berkelanjutan yang menggabungkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement