Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kandungan Etanol di BBM Lazim Dilakukan tapi Kenapa Shell Cs Batal Beli?

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Jum'at, 03 Oktober 2025 |13:49 WIB
 Kandungan Etanol di BBM Lazim Dilakukan tapi Kenapa Shell Cs Batal Beli?
Kandungan Etanol di BBM Lazim Dilakukan tapi Kenapa Shell Cs Batal Beli? (Foto: Pertamina Patra Niaga)
A
A
A

Jika alasan major, kata dia, seolah-olah harga mati. Misal, kalau SPBU swasta pakai BBM yang mengandung etanol 3,5%, maka kendaraan konsumen akan rusak semua. Sedangkan alasan minor, menurut Ali, bahwa SPBU swasta hanya mencari-cari alasan saja. 

”Makanya, itu harus dipertanyakan kepada mereka, apa alasannya? Bukannya negara lain juga menggunakan BBM dengan kandungan etanol, yang bisa berperan serta dalam mengurangi perubahan iklim dan emisi karbon? Nyatanya di sana aman-aman saja,” tegas Ali. 

Di sisi lain, Ali berharap, agar masyarakat juga teredukasi dengan baik. Apalagi era media sosial seperti sekarang. ”Padahal, apa yang mereka pahami (termasuk soal etanol) belum tentu benar,” pungkas Ali. 
 
Sebelumnya, Vivo dan BP-AKR yang telah sepakat membeli BBM impor dari Pertamina, memang membatalkan rencana tersebut. Alasannya, karena mengandung etanol 3,5%. 

Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa penggunaan etanol dalam BBM merupakan best practice yang telah diterapkan secara internasional. Langkah ini sejalan dengan upaya global untuk menekan emisi karbon, meningkatkan kualitas udara, sekaligus mendukung transisi energi yang berkelanjutan.

“Penggunaan etanol dalam BBM bukan hal baru, melainkan praktik yang sudah mapan secara global. Implementasi ini terbukti berhasil mengurangi emisi gas buang, menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil murni, serta mendukung peningkatan perekonomian masyarakat lokal melalui pemanfaatan bahan baku pertanian,” ujar Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun di Jakarta, Jumat (3/10/2025).

Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan pemerintah dalam menurunkan emisi karbon sesuai target Net Zero Emission 2060. Pertamina Patra Niaga tidak hanya mengikuti tren global, tetapi juga memperkuat posisi negara Indonesia dalam peta energi berkelanjutan dunia.

Kehadiran BBM dengan campuran etanol menjadi bukti nyata bahwa Indonesia siap mengikuti praktik terbaik internasional demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
 

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement