Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kandungan Etanol di BBM Bisa Tingkatkan RON

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Sabtu, 04 Oktober 2025 |18:37 WIB
Kandungan Etanol di BBM Bisa Tingkatkan RON
Kandungan Etanol di BBM (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pertamina Patra Niaga menyatakan penggunaan etanol dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan best practice yang telah diterapkan secara internasional.

Langkah ini sejalan dengan upaya global untuk menekan emisi karbon, meningkatkan kualitas udara, sekaligus mendukung transisi energi yang berkelanjutan.

Terkait hal itu, Direktur Eksekutif IESR (Institute for Essential Services Reform), Fabby Tumiwa mengatakan kandungan etanol dalam base fuel mampu meningkatkan RON (Research Octane Number).

Dia mengatakan impor base fuel untuk SPBU swasta yang tercampur etanol memang menyalahi kesepakatan antara SPBU swasta dengan PT Pertamina Patra Niaga. Sebab, hasil kesepakatan awal untuk impor base fuel itu adalah untuk RON92 tanpa zat aditif dan pewarna.

"Kalau dibilang (kesepakatan pembelian) base fuel RON92, harusnya ya RON92, kalau sudah dicampur etanol, pasti RON naik, jangan-jangan yang diimpor awal itu RON86, kemudian dikasih etanol 3,5 persen untuk naikin jadi RON92," ujarnya saat dihubungi Okezone, Sabtu (4/10/2025).

Sehingga menurutnya, jika yang dikirim PT Pertamina Patra Niaga disebut sebagai base fuel RON92, kemudian diketahui terdapat kandungan etanol 3,5 persen, maka dipastikan base fuel dari kilang yang diangkut punya RON di bawah 90, alias lebih rendah kandungan RON Pertalite.

 

"Ini sebetulnya bisa ketahuan, karena kalau dibilang RON92 tapi dicampur etanol, itu kan sama dengan Pertalite, ini justru jadi masalah," sambungnya.

Dia mengatakan, sebetulnya pencampuran etanol dalam BBM merupakan hal yang lumrah di berbagai negara. 

Namun, etanol sendiri merupakan bagian dari zat aditif yang ditambahkan untuk meningkatkan performa BBM.

"Jadi sebenarnya etanol itu campuran, jadi kalau dibilang base fuel ya tanpa etanol, karena etanol itu dicampur. Misalnya di beberapa negara, karena mereka punya standar penggunaan bahan bakar non BBM, atau standar biofuel maka harus dicampur," kata Fabby.

Fabby mengatakan, kandungan zat aditif untuk produk BBM merupakan semacam hak paten dari masing-masing operator SPBU. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari persaingan kualitas produk antara operator BBM.

Sehingga masing-masing operator punya cara dan strategi yang berbeda untuk meningkatkan nilai jual produknya masing-masing lewat pencampuran zat aditif.

"Kalau mereka beli base fuel sudah ada etanolnya, dan oktan number sudah naik, kan susah dicampur lagi dengan aditif mereka, karena bisa jadi oktan number lebih tinggi atau tidak sesuai dengan standar mereka," pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement