Program ini berdampak pada penurunan emisi gas rumah kaca di mana berkurang 115,97 ton CO₂eq per tahun, ada penyerapan karbon hingga 16,35 ton CO₂eq, dan omzet produk pertanian warga melonjak hingga Rp108,8 juta per tahun.
Lebih dari itu, program ini juga membuka peluang bagi lansia, ibu rumah tangga, penyandang disabilitas, dan masyarakat pra sejahtera untuk ikut berkarya lewat kegiatan *urban farming* dan pengelolaan lingkungan.
Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun mengatakan, program ini bukan sekadar soal lingkungan, tapi juga tentang kesejahteraan masyarakat.
"Lewat inovasi *waste to value* di Kampung Pangan Berseri, kami ingin membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa berjalan seiring dengan peningkatan taraf hidup masyarakat,” ujar Roberth di Jakarta, Minggu (12 Oktober 2025).
Atas berbagai inovasi ini, Pertamina Patra Niaga IT Balikpapan meraih PROPER Emas 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, penghargaan tertinggi di bidang pengelolaan lingkungan.
Program Kampung Pangan Berseri juga sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkelanjutan, serta mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya di bidang ketahanan pangan, air bersih, pertumbuhan ekonomi, konsumsi berkelanjutan, dan aksi iklim.
(Taufik Fajar)