Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Percepat Transisi Energi, Proyek Panas Bumi 500 MW Dapat Suntikan Dana

Feby Novalius , Jurnalis-Jum'at, 17 Oktober 2025 |12:51 WIB
Percepat Transisi Energi, Proyek Panas Bumi 500 MW Dapat Suntikan Dana
Penandatanganan perjanjian "Commitment on Green Project and Operation Financing for 500 MW Geothermal Energy Development Geo Dipa Energi. (Foto: Okezone.com/BNI)
A
A
A

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyalurkan kredit untuk pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dikembangkan PT Geo Dipa Energi (Persero).

Kolaborasi ini dikukuhkan dengan penandatanganan perjanjian bertajuk "Commitment on Green Project and Operation Financing for 500 MW Geothermal Energy Development PT Geo Dipa Energi (Persero)" antara SEVP Wholesale Solutions & Value Chain BNI, Pancaran Affendi, dan Direktur Utama PT Geo Dipa Energi, Yudistian Yunis.

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menegaskan, dukungan ini merupakan wujud komitmen BNI dalam mempercepat transisi energi bersih dan mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia.

"Pembiayaan ini merupakan wujud nyata dukungan BNI terhadap pengembangan proyek energi hijau nasional, sekaligus upaya mempercepat transisi energi bersih di Indonesia," ujar Okki, Jumat (17/10/2025).

Okki menjelaskan, sinergi ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan energi nasional berbasis sumber daya ramah lingkungan. Kerja sama ini juga mempertegas posisi BNI sebagai pelopor perbankan nasional yang aktif mendorong implementasi keuangan berkelanjutan (sustainable finance).

"Sinergi dengan Geo Dipa memperkuat posisi BNI sebagai pelaku utama dalam pembiayaan hijau dan mendukung agenda nasional menuju masa depan energi yang berkelanjutan," tambahnya.

 

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang energi panas bumi, PT Geo Dipa Energi (Persero) mengelola proyek PLTP Dieng dan PLTP Patuha, dua proyek strategis nasional yang menjadi bagian penting dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Saat ini, kapasitas terpasang mencapai 120 MW, dengan rencana ekspansi hingga 500 MW.

Energi panas bumi memiliki keunggulan utama karena ramah lingkungan dan bebas dari emisi karbon tinggi. Berdasarkan data International Energy Agency (IEA), pembangkit panas bumi hanya menghasilkan 45–80 gram CO₂ per kWh, jauh lebih rendah dibandingkan PLTU batu bara yang mencapai 900–1.000 gram CO₂ per kWh.

Selain itu, PLTP dapat beroperasi selama 24 jam penuh sepanjang tahun, menjadikannya sumber energi baseload yang andal dan efisien. Sumber energi panas bumi juga tersebar di berbagai wilayah Indonesia, sehingga berpotensi besar untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor energi sekaligus memperkuat kemandirian energi nasional.

"BNI berkomitmen terus mendukung proyek-proyek energi bersih yang memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi contoh nyata kolaborasi antara sektor keuangan dan energi dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan," tutup Okki.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement