JAKARTA - Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mengungkap Presiden Prabowo Subianto ditawari suap USD1 miliar. Namun dengan tegas menolak, sebagai wujud komitmen dalam memerangi korupsi dan menjaga integritas negara.
"Saya ditelepon Pak Prabowo beberapa bulan lalu. ‘Saya mau disogok orang,’ (kata Prabowo). ‘Berapa?’ ‘USD1 miliar.’ Orang nekat, Presiden mau disogok USD1 miliar (setara Rp16 triliun)," kata Hashim.
Hashim mengatakan, Presiden Prabowo telah mengambil tindakan dan mengembalikan hutan lindung tersebut menjadi milik pemerintah. Tindakan ini dinilai akan menguntungkan negara dari sisi tambahan pendapatan.
"Ternyata dilaporkan 3,7 juta hektare hutan lindung dirampas, dicuri oleh pengusaha nakal, dan ditanami kebun sawit. Semua ilegal, tidak bayar PBB, royalti, negara dapat nol," ujarnya.
Hashim mengatakan, berdasarkan laporan dari Kejaksaan Agung dan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), aktivitas ilegal ini sudah berlangsung selama puluhan tahun. Namun, baru mendapatkan penindakan belakangan ini.
Baca Selengkapnya: Cerita Hashim, Ada yang Telepon Prabowo Mau Sogok Rp25 Triliun
(Feby Novalius)