Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pasar Minyak Atsiri RI Melonjak, Ekspor Capai Rp4,2 Triliun

Feby Novalius , Jurnalis-Jum'at, 07 November 2025 |22:04 WIB
Pasar Minyak Atsiri RI Melonjak, Ekspor Capai Rp4,2 Triliun
Minyak atsiri Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Minyak atsiri Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Nilai ekspor minyak atsiri Indonesia mencapai USD259,54 juta atau sekitar Rp4,2 triliun pada 2024.

Indonesia pun berada di peringkat ke-8 eksportir minyak atsiri dunia. Namun, potensi ini masih bisa dikembangkan, apalagi Indonesia memiliki lebih dari 30 jenis minyak atsiri.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, produksi minyak nilam nasional mencapai 2.220 ton, meningkat 4,81% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menegaskan besarnya potensi industri atsiri Indonesia, sekaligus menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar potensi tersebut memberi nilai tambah berkelanjutan, terutama bagi petani dan penyuling di daerah.

Oleh karena itu, pelaku industri minyak atsiri menggelar Konferensi Nasional Minyak Atsiri (KNMA) XIII yang diselenggarakan di Manado, Sulawesi Utara. KNMA mempertemukan para pelaku atsiri dari berbagai daerah, mulai dari petani, penyuling, peneliti, akademisi, hingga pelaku industri, untuk berbagi pengetahuan dan memperkuat jejaring kerja sama.

"Ini menjadi ruang penting bagi seluruh stakeholder untuk membangun sinergi yang berkelanjutan. Kami percaya kekuatan industri atsiri terletak pada kolaborasi dari hulu ke hilir — dari petani hingga pelaku bisnis,” ujar Managing Director PT Natura Perisa Aroma, Billy Laurence, Jumat (7/11/2025). 

 

KNMA XIII Manado 2025 diikuti oleh berbagai perusahaan dari seluruh Indonesia, serta melibatkan pemerintah daerah, universitas, asosiasi profesi, dan komunitas petani penyuling atsiri. Acara ini dibuka oleh Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, dan menghadirkan beragam pembicara dari kalangan pemerintah, pelaku industri, hingga akademisi.

Menurutnya, dengan bahan baku alami dari berbagai wilayah Indonesia dan proses produksi yang berorientasi pada keberkelanjutan, dapat menunjukkan bahwa kualitas global dapat tumbuh dari potensi lokal.

“Kami ingin terus berperan aktif dalam memperkuat ekosistem atsiri Indonesia, tidak hanya dari sisi produk, tetapi juga dengan menciptakan nilai tambah yang dirasakan oleh petani dan komunitas lokal,” tambah Billy.

Dirinya pun berharap industri atsiri Indonesia dapat memberikan aroma khas nusantara yang menginspirasi dunia.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement