Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga menyampaikan perkembangan rencana peresmian Proyek RDMP di Kalimantan Timur. Ia menyebut proyek itu akan menciptakan lompatan besar dalam ketahanan energi nasional.
“Kemudian saya juga melaporkan tentang rencana peresmian RDMP di Kalimantan Timur yang, kalau itu diresmikan, insyaallah 2026 kita sudah mencapai swasembada di bidang energi solar dan avtur. Ini yang lagi kita rencanakan ke depan,” imbuh Bahlil.
Selain itu, Bahlil menjelaskan bahwa pemanggilan tersebut merupakan bagian dari mekanisme pelaporan rutin kepada Presiden.
“Saya sendiri, sebagai pembantu Bapak Presiden, setiap dipanggil harus siap untuk melaporkan apa saja yang menjadi tugas KPI (Key Performance Indicator) dan atau perintah lain dari Bapak Presiden kepada menteri,” pungkas Bahlil.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyampaikan perkembangan ketahanan pangan nasional serta sejumlah capaian dan rencana strategis sektor pangan dan peternakan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta.
“Kami melaporkan perkembangan pangan, khususnya beras. Insya Allah, pada 31 Desember pukul 12.00, jika tidak ada aral melintang, 30–40 hari ke depan Indonesia akan swasembada beras. Itu yang pertama. Dan ini adalah target 4 tahun, tetapi Insya Allah bisa kita capai dalam 1 tahun,” ujar Amran.
Amran menjelaskan bahwa capaian tersebut merupakan lompatan besar dari target awal pemerintah.
Ia menyebut swasembada beras ini merupakan hasil dari arahan langsung dan gagasan besar Presiden Prabowo sejak awal pemerintahan.
(Taufik Fajar)