Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bapanas: Harga Beras Deflasi di Akhir 2025 Meski Musim Paceklik

Tangguh Yudha , Jurnalis-Minggu, 14 Desember 2025 |16:08 WIB
Bapanas: Harga Beras Deflasi di Akhir 2025 Meski Musim Paceklik
Harga Beras (Foto: Okeozone)
A
A
A

Meski harga di tingkat konsumen melandai, Amran menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak berdampak negatif terhadap kesejahteraan petani. Hal ini tercermin dari indeks harga yang diterima petani yang meningkat dari 136,78 pada Januari menjadi 144,59 pada November 2025. Bahkan pada September 2025, indeks tersebut sempat menyentuh 146,28, tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Peningkatan kesejahteraan petani juga sejalan dengan proyeksi produksi beras nasional yang diperkirakan mencapai 34,79 juta ton pada 2025. Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat berada di level 121,06 pada April 2025, tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. NTP Tanaman Pangan (NTPP) juga mencatatkan indeks 106,51 pada periode yang sama.

Tren penurunan harga beras ini berlangsung bersamaan dengan peningkatan produksi di sejumlah wilayah. Di Papua Selatan, misalnya, luas panen pada 2025 mencapai 80.124 hektare atau meningkat 69,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun demikian, Amran mengakui tantangan distribusi beras di Papua masih cukup berat akibat kondisi geografis. Distribusi ke sejumlah wilayah bahkan harus menggunakan pesawat atau truk dengan waktu tempuh berhari-hari.

“Kami baru pulang dari Papua, karena Zona 3 itu Papua harga beras cukup tinggi, begitu kami ke lapangan, itu begitu berat medannya. Ada yang harus naik pesawat, bayangkan beras kirim pakai pesawat. Ada yang naik truk dan itu berhari-hari, tenggelam truknya,” ujarnya.

Sebagai solusi jangka panjang, pemerintah menargetkan penguatan produksi beras lokal di Papua untuk memenuhi kebutuhan sekitar 660 ribu ton per tahun. Saat ini, pasokan baru mencapai 120 ribu ton, sehingga masih dibutuhkan tambahan sekitar 500 ribu ton yang setara dengan pengembangan lahan seluas 100 ribu hektare.

"Insya Allah 2026 dan 2027 kita beresin," kata Amran.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement