Untuk tagline "satu bank untuk semua" merangkum visi BRI untuk menjadi bank rakyat Indonesia secara universal.
“Tepatnya itu, satu bank yang untuk semua itu, BRI itulah banknya rakyat Indonesia. Jadi kalau ditanya, semua rakyat Indonesia banknya dimana, ya ke BRI gitu. Gak ada lagi debat lain kan? Jadi kira-kira begitu,” ujar Hery.
Menurut Hery, selama ini komunikasi publik BRI belum mampu secara optimal menjangkau segmen pasar yang lebih luas. Berdasarkan riset Nielsen, meskipun awareness BRI di masyarakat sangat tinggi, namun persepsi untuk konversi dan penggunaan layanan lainnya masih rendah.
“Biar dia melihat, ternyata kita nggak hanya bisa simpedes, tapi juga bisa melayani. Jadi lupa aja selama ini, hasil riset dari Nielson itu menunjukkan bahwa kita ini awarenessnya tinggi, tapi persepsi orang untuk konversi dan segala macam itu rendah. Kemudian hanya dikenal, saya sering ketemu orang Sabah ya, karena saya udah pindah-pindah, muter-muter bank nih,” ungkap Hery.
Oleh karena itu, melalui rebranding dan logo baru yang menggunakan warna Nusantara Blue ini, BRI ingin mengomunikasikan secara eksplisit bahwa bank ini adalah banknya rakyat Indonesia atau bank untuk semua.
“Jadi maksud saya, bisa semuanya bank ini, cuma mungkin komunikasinya ke publik itu kurang. Jadi itu yang kita bilang, yang kita state sekali lagi bahwa BRI itu adalah banknya rakyat Indonesia atau bank untuk semua,” pungkasnya.
(Taufik Fajar)