JAKARTA - Industri asuransi di Indonesia terus meningkatkan dan memperluas penetrasi pasar, salah satunya melirik asuransi proyek energi baru terbarukan (EBT). Tercatat, penetrasi industri asuransi Indonesia tercatat hanya sebesar 1,40 persen per akhir 2024.
"MSIG berupaya memberikan kontribusi bagi masa depan Indonesia melalui pengembangan program asuransi untuk proyek energi terbarukan serta menghadirkan produk dan layanan inovatif berbasis teknologi digital,” ujar President and CEO Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd Shinichiro Funabiki dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (27/12/2025).
Selama 50 tahun, pihaknya terus memperluas layanannya bagi korporasi, UKM, dan individu di seluruh Indonesia, menyediakan solusi asuransi yang membantu memperkuat perlindungan finansial dan ketahanan masyarakat. Selain itu, pihaknya juga mendorong peningkatan literasi asuransi dan keuangan.
“Seiring dengan terus majunya Indonesia, fokus kami tetap pada menyediakan perlindungan yang benar-benar menjawab kebutuhan nasabah dan komunitas,” tambah Presiden Direktur MSIG Indonesia Shikato Takeuchi.
Di sisi lain, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono melihat kontribusi yang sudah dilakukan pelaku industri asuransi.
"Selama 50 tahun, MSIG Indonesia telah membuktikan diri sebagai salah satu pelaku penting dalam pembangunan industri asuransi nasional," katanya.
Merger Perusahaan
Sementara itu, MS&AD Insurance Group Holdings, Inc., sebagai perusahaan induk MSIG Indonesia, telah mengumumkan rencana penggabungan dua anak perusahaan intinya, Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd. dan Aioi Nissay Dowa Insurance Co., Ltd., yang ditargetkan efektif pada April 2027.
(Dani Jumadil Akhir)