"Selain tol, kami juga mendata kendaraan yang melewati jalur arteri yakni setelah sembilan hari penyelenggaraan angkutan Nataru sebanyak 4.768.603 unit kendaraan keluar Jabodetabek, meningkat 17,14% dibanding periode yang sama tahun lalu dan sebanyak 4.292.160 unit kendaraan masuk Jabodetabek, meningkat 12,55% dibanding periode yang sama tahun lalu," jelasnya.
Selain itu, yang perlu diapresiasi lanjutnya ialah adanya peningkatan kecepatan rata-rata kumulatif
perjalanan Jakarta - Semarang sebesar 0,67% terhadap Nataru tahun sebelumnya yang semula 83,45 Km/Jam menjadi 84,02 Km/Jam. Percepatan waktu tempuh rata-rata kumulatif lebih cepat -0,83% terhadap Nataru tahun sebelumnya yang semula 5 jam 13 menit menjadi 5 jam 10 menit.
"Untuk jalur sebaliknya yakni Semarang - Jakarta juga terdapat peningkatan kecepatan rata-rata kumulatif. Naik 5,3% terhadap Nataru tahun sebelumnya yang semula 80,86 Km/Jam menjadi
85,14 Km/Jam. Perbaikan waktu tempuh rata-rata kumulatif lebih cepat -5,2% terhadap Nataru tahun lalu yang semula 5 jam 23 menit menjadi 5 jam 6 menit," papar Dirjen Aan.
Ia mengimbau agar seluruh petugas gabungan di lapangan dapat konsisten memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan mengingatkan masyarakat untuk bekerja sama mengutamakan aspek keselamatan, khususnya bagi para pengguna angkutan umum.
"Di tengah kondisi cuaca ekstrem, kami juga berharap semua lapisan masyarakat dapat memaklumi apabila ada penundaan perjalanan karena itu dilakukan untuk mengutamakan keselamatan seluruh penumpang. Yang tidak kalah penting mohon terus mengecek informasi mengenai cuaca terkini dari BMKG sebagai pertimbangan perjalanan," imbaunya.
Ia menyampaikan pemerintah berkomitmen penuh untuk mewujudkan arus mudik dan balik angkutan Natal 2025 dan tahun baru 2026 yang berkeselamatan, aman dan lancar dengan menghadirkan kebaikan dan menguatkan harapan seluruh masyarakat.
(Taufik Fajar)