Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Naik, Pencabutan Insentif Mobil Listrik Berpotensi Rugikan Konsumen

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Rabu, 31 Desember 2025 |19:34 WIB
Harga Naik, Pencabutan Insentif Mobil Listrik Berpotensi Rugikan Konsumen
Harga Naik, Pencabutan Insentif Mobil Listrik Berpotensi Rugikan Konsumen (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Umum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Niti Emiliana menilai rencana pencabutan insentif kendaraan listrik berpotensi memberikan dampak signifikan bagi konsumen, khususnya dari sisi kenaikan harga jual kendaraan listrik yang selama ini menjadi faktor utama meningkatnya minat masyarakat.

“Dari sisi konsumen, pencabutan subsidi kendaraan listrik akan berdampak langsung pada kenaikan harga yang signifikan. Padahal, tren pembelian mobil listrik di Indonesia justru meningkat karena adanya insentif tersebut,” ujar Niti di Jakarta, Rabu (31/12/2025).

Menurut Niti, tanpa adanya insentif, khususnya untuk mobil listrik, harga kendaraan listrik akan melonjak dan berisiko menurunkan daya beli konsumen.

YLKI menilai, konsumen pada akhirnya akan melakukan perbandingan hanya dari segi harga beli. Dalam kondisi harga mobil listrik meningkat, terdapat potensi konsumen kembali memilih kendaraan berbahan bakar minyak (BBM).

"Jika harga mobil listrik tidak lagi kompetitif, konsumen bisa saja kembali ke mobil BBM. Situasi tersebut tentu bertolak belakang dengan pengembangan teknologi yang tengah didorong pemerintah,” lanjutnya.

 

Menurut YLKI, kata Niti, kebijakan pencabutan subsidi ini tidak bisa dilihat semata dari sisi fiskal atau industri, melainkan harus mempertimbangkan dampaknya terhadap konsumen dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

YLKI pun meminta pemerintah untuk melakukan kajian yang komprehensif sebelum mengambil keputusan final.

“Kami mendorong pemerintah agar mengkaji secara mendalam dampak kebijakan ini terhadap konsumen, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Transisi teknologi hijau membutuhkan konsistensi kebijakan dan keberpihakan pada konsumen agar adopsinya dapat berjalan berkelanjutan,” tegas Niti.

YLKI menilai, keberhasilan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sangat bergantung pada keseimbangan antara kepentingan industri, fiskal negara dan perlindungan konsumen.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement