Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Waspada, Harga Emas & Minyak Mentah Melambung

Rheza Andhika Pamungkas , Jurnalis-Selasa, 19 Oktober 2010 |10:10 WIB
Waspada, Harga Emas & Minyak Mentah Melambung
Emas. Foto: monex.com
A
A
A

JAKARTA - Perekonomian global yang masih dirundung ketidakpastian membuat pasar banyak memindahkan dananya ke sektor komoditas seperti emas dunia dan minyak mentah. Namun naiknya harga kedua produk barang komoditas ini patut diwaspadai investor.

"Saat ini harga minyak mentah terus naik dari tahun ke tahun. Namun ini menjadi kekhawatiran saya. Jangan pernah percaya terhadap apa yang dikatakan spekulator bahwa naiknya harga minyak mentah karena tingginya demand negara-negara maju. Itu bohong belaka," ujar pengamat valas Farial Anwar saat dihubungi okezone di Jakarta, Selasa (19/10/2010).

Menurutnya kenaikan harga minyak mentah saat ini bukan karena permintaan yang tinggi dari negara-negara maju. Karena jika permintaan tinggi maka perekonomian global pasti sudah pulih. Tetapi justru sebaliknya, hal yang terjadi saat ini adalah pemulihan ekonomi global berjalan lambat.

Naiknya harga minyak bukan karena riil tetapi karena permainan spekulator. Karena spekulator kan bersikap opportunis dan hanya mencari untung saja. "Makanya investor harus berhati-hati. Karena seperti diketahui investor tidak hanya bermain di pasar uang dan valas saja tetapi juga di sektor investasi lainnya termasuk komoditi," jelasnya.

Tak terkecuali dengan harga emas. Menurutnya kenaikan harga emas saat ini hanya untuk spekulasi bagi spekulator saja Ini juga menjadi ajang spekulator untuk mencari keuntungan. "Makanya investor harus terus waspada," pungkasnya.

Di penutupan kemarin berdasarkan yahoofinance, harga minyak mentah ditutup menguat 0,26 sen atau 0,32 persen ke level 81,51 per barel. Sedangkan emas ditutup melemah USD6,60 atau turun 0,48 persen ke level USD1,364.50 per ounce. 

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement