Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Menguat, Waspadai Intervensi BI!

Rheza Andhika Pamungkas , Jurnalis-Rabu, 27 Oktober 2010 |07:10 WIB
Rupiah Menguat, Waspadai Intervensi BI!
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Dana asing (capital inflow) yang terus masuk ke pasar Indonesia masih membuat posisi rupiah di perdagangan hari ini memiliki kecenderungan untuk menguat. Namun Bank Indonesia (BI) masih akan menjaga penguatan rupiah sesuai dengan kisaran aman BI.

"Rupiah masih cenderung menguat namun BI masih akan stand by menjaga penguatannya agar tidak terlalu cepat." ujar Analis Valas dari Bank Himpunan Saudara Tbk Rully Nova ketika dihubingi okezone di Jakarta, Rabu (27/10/2010).

Namun, lanjutnya, penguatan Rupiah masih cenderung cukup kuat. Hal ini karena ditopang oleh sentimen global yang positif pasca pertemuan negara-negara G-20 dimana pada keputusan G-20 tersebut memutuskan untuk mengurangi secara frontal perang mata uang (currency war).

"Amerika Serikat (AS) meredakan perang mata uang antara negara-negara yang memiliki mata uang kuat. Dengan keputusan seperti itu pasar global khususnya di portofolio menjadi mulai lebih kondusif. Selain itu, suku bunga AS yang tetap di level rendah 0,25 persen semakin melonggarkan dolar Amerika sehingga likuiditas pasar uang menjadi lebih murah dan kredit perbankan AS lebih positif makanya dolar Amerika akan menguat terhadap mata uang lainnya," tambahnya.

Walaupun dolar Amerika juga masih memiliki kecenderungan menguat, lanjutnya, namun kecenderungan penguatan rupiah masih cukup besar.

"Tetapi jika dilihat penguatan Rupiah beberapa hari sebelumnya, penguatannya makin lama makin menipis. dari dua hari sebelumnya menguat 20 poin, lalu 10 poin maka diperkirakan pasar akan mulai terjadi aksi ambil untung (profit taking) terhadap penguatan Rupiah. Sehingga Rupiah akan diperdagangkan di sekitar Rp8.930 per USD," pungkasnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement