Apresiasi Rupiah Terendah Kedua di Asia
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa nilai tukar rupiah sejak awal tahun hingga minggu ketiga Oktober 2010 hanya terapresiasi sebesar 4,85 persen. Nilai tersebut merupakan apresiasi terendah kedua se-Asia Tenggara.
"Secara year to date rupiah hanya terapresiasi 4,85%," ungkap Kabiro Humas BI Difi A Johansyah dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (29/10/2010).
Namun Rupiah justru terdepresiasi secara mingguan (week to week/wtw) sebesar 0,17 persen dan selama sebulan (month to date/mtd) sebesar 0,17 persen. Rupiah hanya kalah apresiasi dari nilai tukar won Korea yang hanya terapresiasi sebesar 3,41 persen, mingguan terdepresiasi 1,35 persen dan month to date terapresiasi 1,22 persen.
Peso Filipina terapresiasi 7,13 persen (ytd), 1,63 persen (mtd) dan 0,36 persen (wtw). Dollar Singapura (SGD) terapresiasi sebesar 7,73 persen (ytd), 1,36 persen (mtd) dan depresiasi 0,09 persen (wtw).
Ringgit Malaysia terapresiasi 9,05 persen (ytd), depresiasi 0,87 persen (mtd) dan depresiasi 0,99 persen (wtw) serta baht Thailand terapresiasi 10,25 persen (ytd), 1,35 persen (mtd) dan depresiasi 0,37 persen (wtw).
"Berarti penguatan rupiah ini masih wajar, tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi," tambahnya.
Berdasarkan kurs tengah BI, Rupiah ditutup menguat 10 poin dari Rp8.938 menjadi Rp8.928 per dollar AS.
(Widi Agustian)
